a.r.s.i.t.e.k ... have to do
(Ability to create architectural designs that satisfy both aesthetic and technical requirements, and which aim to be environmentally sustainable.)
(Adequate knowledgeof the history and theories of architecture and related arts, technologies, and human sciences.)
(Knowledge of the fine arts as an influence on the quality of architectural design.)
(Adequate knowledge on urban design, planning, and the skills involved in the planning process)
(Understanding of the relationship between people and buildings and between buildings and their environments, and of the need to relate spaces between them to human needs and scale.)
(An adequate knowledge of the means of achieving environmentally sustainable design.)
(Understanding of the profession of architecture and the role of architects in society, in particular in preparing briefs that account for social factors.)
(Understanding of the methods of investigation and preparation of the brief for a design project.)
(Understanding of the structural design, construction, and engineering problems associated with building design.)
(Adequate knowledge of physical problems and technologies and of the function of buildings so as to provide them with internal conditions of comfort and protection against climate.)
(Necessary design skills to meet building users requirements within the constraints imposed by cost factors and buildign regulations.)
(Adequate knowledge of the industries, organizations, regulations, and procedures involved in translating design concepts into buildings and integrating plans into overall planning.)
(Adequate knowledge of project finacing, project management and cost control.)
2 komentar:
Wah.......boleh juga blogernya, oh ya saya kebetulan juga hidup dengan ngarchitect, siapa tahu bisa nimbrung discuse di sini tentang ngarchitect baik masalah kopetensi, design maupun itu.......masalah proyek...ha...ha...mudah2an kita bisa meningkatkan skil dan kemampuan kita sehingga kopetensi kita semakin di akui, oh ya architect, dalam ngarchitect juga harus berjalan dalam koridornya, baik kaedah ngarchitek itu sendiri maupun hantu2 aturan yang di buat oleh pemerintah supaya kita tidak saling bertabrakan dalam mengarchitect, sehingga out put yang di hasilkan benar - benar dari pendekatan profesional.
Jadi kedepan kita2 yang ngarchitect ini tidak melulu bicara proyek tetapi kita sendiri juga harus meng up gred diri kita juga. sehingga apa yang kita buat tidak ketinggalan jaman, architekt adalah seorang engineer, juga pelukis, juga sastrawan juga agamawan dll, jadi jadi architect harus memiliki semuanya walau hanya sedikit, minimal rasa ini ada saat dia mewujudkan sebuah karya yang berhubungan dengan salah satu hal tersebut.ingat architekture adalah 3 dimensi........
matur nuwun mas anonim...
lebih oke lagi kalo anda sudi untuk menuliskan nama anda bos..??
jadi kita-kita tahu dengan siapa ini berkomunikasi.
Saya lebih setuju bahwa arsitek adalah ' jalan', sebagai mana musashi mengembara 10 tahun untuk tahu jalan pedang. saya punya temen namanya Mas Budi Pradono dari Duta wacana Jogja. Dengan analogi seperti musashi beliau mengembara untuk mencari tahu , apa itu 'jalan arsitek' ke berbagai penjuru dunia untuk 'bertarung ' langsung dengan empu-empu arsitek.
nah..sekarang beliau sudah kembali ke Indonesia. Apakah dia sudah ketemu dengan 'jalan arsitek' ? tentunya waktu yang akan membuktikan...
dipo...Forum arsitek kepri
Posting Komentar